Jumat, 04 November 2016

KATA SERAPAN BAHASA INDONESIA



A.    Pengertian Kata Serapan

Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum.
Masyarakat Indonesia sekarang, telah banyak menggunakan kata-kata serapan. Mereka berpendapat bahwa menggunakan kata-kata serapan adalah suatu hal yang dapat menjadikan mereka dianggap sebagai orang yang terpelajar, gaul, modern dan lain-lain. Padahal, di sisi lain penggunaan kata serapan tidak hanya menimbulkan dampak positif, namun juga akan menimbulkan dampak negatif yang tidak disadari oleh masyarakat.

B.    Kata Serapan dalam bahasa Indonesia
Asal Bahasa
Jumlah Kata
Arab
1.495 kata
Belanda
3.280 kata
Tionghoa
290 kata
Hindi
7 kata
Inggris
1.610 kata
Parsi
63 kata
Portugis
131 kata
Sanskerta-Jawa Kuno
677 kata
Tamil
83 kata
            Dalam perkembangannya bahasa Indonesia mengambil unsur atau kata dari bahasa lain, seperti bahaa daerah atau bahasa asing. Sudah banyak kosa kata dari bahasa asing dan daerah yang digunakan dalam bahasa Indonesia, terlebih dahulu kata-kata itu disesuaikan dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia, baik itu dalam hal pengucapan maupun penulisannya. Kata-kata sepeerti itulah yang dinamakan dengan kata-kata serapan.

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka. Maksudnya ialah bahwa bahasa ini banyak menyerap kata-kata dari bahasa lainnya.  














Proses penyerapan itu dapat dipertimbangkan jika salah satu syarat dibawah ini terpenuhi, yaitu :       
a. Istilah serapan yang dipilih cocok konotasinya    
b. Istilah yang dipilih lebih singkat dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya         
c. Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia   terlalu banyak sinonimya
 Kata serapan masuk ke dalam Bahasa Indonesia dengan 4 cara yaitu : 

1. Cara Adopsi
  
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu secara
keseluruhan.
Contoh : supermarket, plaza, mall           
2.         Cara Adaptasi
       
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu, sedangkan ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia       
Contoh :         
Pluralization > pluralisasi     
Acceptability > akseptabilitas          




  
3.         Penerjemahan
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam Bahasa Indonesia    
Contohnya :   
           Overlap > tumpang tindih      
           Try out > uji coba       
4.         Kreasi

Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yang
ada dalam bahasa Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi memiliki perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti penerjemahan.        
Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis dalam
1 kata, sedangkan bahasa Indonesianya hanya 1, 2 atau 3 kata.
Contoh :         
Effective > berhasil guna      
           Spare parts > suku cadang      
            Di samping itu, akhiran yang berasal dari bahasa asing diserap sebagai bagian kata yang utuh. Kata seperti standardisasi, implementasi, dan objektif diserap secara utuh di samping kata standar, implemen, dan objek.
            Pedoman EYD mengatur kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur-unsur serapan. Beberapa kaidah yang berlaku misalnya c di muka a, u, o, dan konsonan menjadi k (cubic menjadi kubik, construction menjadi konstruksi), q menjadi k (aquarium menjadi akuarium, frequency menjadi frekuensi), f tetap f (fanatic menjadi fanatik, factor menjadi faktor), ph menjadi f (phase menjadi fase, physiology menjadi fisiologi).
Akhiran-akhiran asing pun dapat diserap dan disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Misalnya akhiran -age menjadi -ase, -ist menjadi -is, -ive menjadi -if.
Akan tetapi, dengan berbagai kaidah unsur serapan tersebut, kesalahan penyerapan masih sering kali dilakukan oleh para pemakai bahasa. Pujiono menemukan kata sportifitas lebih banyak muncul di Google dibandingkan kata sportivitas, demikian pula dengan kata aktifitas dibandingkan dengan kata aktivitas.
Cara menulis tidak menjadi pertimbangan penyesuaian  kata serapan. Umumnya kata serapan disesuaikan pada lafalnya saja. Meski kontak budaya dengan penutur bahasa-bahasa itu berkesan silih berganti, proses penyerapan itu ada kalanya pada kurun waktu yang tmpang tindih sehingga orang-orang dapat mengenali suatu kata serapan berasal dari bahasa yang mereka kenal saja
            Satu hal lagi, bahasa Indonesia memang termasuk luwes dalam menerima dan menyerap unsur dari berbagai bahasa lain. Namun keluwesan ini hendaknya tidak membuat kita serampangan dalam membentuk istilah baru dan mengabaikan khazanah bahasa kita.
C. Contoh Unsur Serapan:

NO
Kata Serapan
Kata
Asal
NO
Kata Serapan
Kata
Asal
Asing
Baku
Bahasa
Asing
Baku
Bahasa
1
Actor
Aktor
Inggris
26
Absent
Absen
Belanda
2
Allergy
Alergi
Inggris
27
Accu
Aki
Belanda
3
Access
Akses
Inggris
28
Agent
Agen
Belanda
4
Acting
Akting
Inggris
29
Album
Album
Belanda
5
Ballpoint
Bolpen
Inggris
30
Altaar
Altar
Belanda
6
Check
Cek
Inggris
31
Bak
Bak
Belanda
7
Detail
Detil
Inggris
32
Barak
Barak
Belanda
8
Dilemma
Dilema
Inggris
33
Balsem
Balsem
Belanda
9
Disco
Disko
Inggris
34
Bandiet
Bandit
Belanda
10
Dose
Dosis
Inggris
35
Batterij
Batere
Belanda

Berikan Pelajaran Tauhid Sejak Dini pada Anak!

      Pelajaran tauhid sangat penting diberikan kepada anak sejak dini, supaya menuntun keyakinannya kepada kuasa Allah SWT, serta dapat men...