MENUMBUHKAN BUDAYA LITERASI PADA SISWA SMAN 3 WAJO
Oleh : Andi Darmawati-CGP Kab. Wajo
A.
Latar belakang
Budaya literasi ini sangat erat kaitannya dengan dunia pendidikan, bahkan ada yang mengatakan budaya literasi tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Penguasaan literasi merupakan indikator penting untuk meningkatkan prestasi generasi muda dalam mencapai kesuksesan. Menurut Lerner (1988:349), kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi. Jika anak pada usia sekolah permulaan tidak segera memiliki kemampuan membaca, maka ia akan mengalami banyak kesulitan dalam mempelajari berbagai bidang studi pada kelas-kelas berikutnya. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa penanaman budaya literasi harus ditumbuhkan pada siswa.
Langkah-langkah yang ditempuh untuk menumbuhkembangkan kemampuan dan minat literasi siswa yaitu :
- Menumbuhkan kesadaran pentingnya literasi. Kesadaran akan
adanya manfaat sangat penting agar anak suka berliterasi. Tidak hanya
menghabiskan waktu begitu saja, tapi
menanamkan hobi literasi.
- Membudayakan Literasi di
Sekolah. Sekolah merupakan sarana pendidikan formal. Oleh karena itu, sekolah
dapat dijadikan tempat untuk membudayakan literasi.
- Optimalkan Peran Perpustakaan.
Peran perpustakaan juga sangat penting untuk meningkatkan gerakan literasi.
Perpustakaan merupakan gudang buku, sedangkan buku adalah sumber bacaan dan
tulisan.
- Biasakan Hadiah Berupa Buku.
Salah satu hal yang dapat dibiasakan agar tercipta budaya literasi adalah
membiasakan memberikan buku sebagai hadiah.
- Bentuklah Komunitas Baca.
Komunitas baca merupakan perkumpulan orang-orang yang gemar berliterasi. Sehingga
mereka berkolaborasi dalam menyalurkan hobi berliterasi, saling bertukar buku,
atau saling memberikan inpormasi tentang buku.
Pembinaan literasi perlu dilakukan secara terus-menerus sehingga menjadi
budaya pada diri siswa. Sejalan dengan visi dan misi
sekolah SMAN 3 Wajo yaitu :
Program ini melibatkan semua pemangku kepentingan
di SMAN 3 Wajo, mulai dari seluruh stakeholder sekolah kepala sekolah, guru,
siswa, orang tua/wali siswa dan masyarakat menjadi komponen penting dalam
Gerakan Literasi Sekolah ini.
A. Hasil Nyata yang Dilakkan
Program Menumbuhkan Budaya Literasi Siswa SMAN 3 Wajo, kami sampaikan kepada kepala sekolah dan mengadakan sosialisasi dengan stakeholder sekolah, melalui rapat dewan guru dalam hal pengambilan keputusan terhadap pengoptimalan kembali fungsi perpustakaan. Program Literasi sekolah ini dapat berjalan dengan baik dengan adanya keterlibatan semua komunitas sekolah, dimana Kepala sekolah sebagai penanggung jawab, para guru sebagai pengarah dan siswa sebagai pelaksana kegiatan serta orang tua siswa memberikan kontribusi positif terkait pengembangan anaknya di sekolah
Pada
minggu pertama, kami melakukan sosialisasi terhadap
program yang akan dilaksanakan dengan melakukan Pembentukan panitia / petugas
piket program literasi. Adapun jadwal petugas piket kunjungan perpustakaan
mengikuti jadwal petugas piket harian dan sosialisasi ke murid dilakukan oleh
masing-masing wali kelas. Pada minggu kedua Program literasi ini mulai dilakukan setiap hari sesuai jadwal yang telah
disepakati bersama pada rapat dewan guru yaitu :
1.
Senin - Kamis diadakan literasi
baca buku,
2.
Jumat literasi diadakan Qur'an
dan Kitab suci lainnya dan
3. Sabtu literasi bebas di ruang lingkungan sekolah, (bebas dalam arti yang bermanfaat)
Siswa Berliterasi Sebelum Memulai Pembelajaran
Adapun Proses pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan oleh setiap wali kelas dan selanjutnya melakukan laporan setiap bulannya kepada kepala sekolah mengenai keaktivan muridnya secara langsung dalam rapat dewan guru.
Perasaan (Feelings)
Alhamdulillah, dengan
berkolaborasi seluruh stakeholder antara lain kepala sekolah, guru, siswa, dan orang
tua/wali siswa dan masyarakat, sehingga budaya literasi di SMAN 3 Wajo sudah
menuju membudaya pada diri siswa.
Siswa SMAN 3
Wajo, membaca di tempat parkiran motor
Proses menumbuhkan budaya Literasi ternyata mampu memberi dampak dan perubahan
besar dalam meningkatkan proses dan hasil belajar siswa di sekolah. Siswa mampu
menemukan sendiri kebahagiaannya, murid merasakan kenyamanan berada di sekolah
dengan memberikan kebebasan untuk
belajar / membaca sesuai dengan minatnya.
Perpustakaan kini mulai ramai dikunjungi siswa
dan guru setiap harinya sehingga tak ada lagi buku yang usang penuh dengan debu
karena tidak tersentuh oleh siswa, kini buku tersebut mereka baca sehingga menambah
ilmu dan wawasan siswa melalui program literasi yang memang menjadi program
nasional.
Begitu pun dengan rekan sejawat saya memiliki
semangat dan motivasi yang kuat untuk melihat perkembangan siswa menjadi lebih
baik lagi menuju murid yang cerdas dan berkarakter melalui program literasi
buku dan literasi qur’an.
Pembelajaran (Findings)
Secara
keseluruhan hasil dari yang kami dapat pada setiap tindakan aksi nyata yang
kami lakukan menunjukkan perubahan yang cukup baik, khususnya pada tahap program
yang berdampak pada siswa dari segi peningkatan kompetensinya. Pembelajaran
tentang program yang berdampak pada murid melalui Program Literasi Sekolah, menjadikan
saya sadar bahwa memberikan kebebasan kepada siswa dengan menemukan sendiri dan
menggali potensinya membuat pembelajaran yang mereka dapatkan lebih bermakna,
sehingga ilmu dan wawasan mereka bertambah sehingga nantinya mereka (murid )
mampu memilah sendiri informasi yang bermanfaat untuk dirinya ke depan menuju
pelajar pancasila.
Disamping
itu dengan berkolaborasi dan berkomunikasi yang baik maka program dapat
terwujud sesuai dengan tujuan yang kita inginkan. Untuk pengadaan buku di perpustakaan
selain dari pembelian dana BOS kami juga mendapatkan bantuan kemdendikbud.
Penerapan
ke depan (Future)
Dalam setiap program tentu memiliki proses dan tahapan, dari proses dan
tahapan-tahapan ini kami mengevaluasi dari setiap kegiatan yang telah
kita laksanakan, dari hasil evaluasi ini kami merencanakan perbaikan yang dianggap perlu dan memaksimalkan tahapan selanjutnya.
Adapun Rencana
perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang adalah program ini harus dilaksanakan dengan telaten
dan berkelanjutan (konsisten). Upaya mengatasi kendala
dalam pelaksanaan gerakan literasi sekolah di antaranya dengan memanfaatkan
buku bacaan yang ada dengan semaksimal mungkin dan terus-menerus memberikan
motivasi kepada siswa. Memberikan hadiah buku kepada siswa, sehingga dapat
menjadi daya tarik dan meningkatkan semangat literasi mereka
Salam dan Bahagia, Iqra-Bacalah






