Sabtu, 19 Juni 2021

3.3.a.10 Artikel Aksi Nyata – Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

                          MENUMBUHKAN BUDAYA LITERASI PADA  SISWA  SMAN 3 WAJO

                                                                 Oleh : Andi Darmawati-CGP Kab. Wajo


                                                                             SMAN 3 Wajo


A.           Latar belakang

Budaya literasi ini sangat erat kaitannya dengan dunia pendidikan, bahkan ada yang mengatakan budaya literasi tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Penguasaan literasi merupakan indikator penting untuk meningkatkan prestasi generasi muda dalam mencapai kesuksesan. Menurut Lerner (1988:349), kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi. Jika anak pada usia sekolah permulaan tidak segera memiliki kemampuan membaca, maka ia akan mengalami banyak kesulitan dalam mempelajari berbagai bidang studi pada kelas-kelas berikutnya. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa penanaman budaya literasi harus ditumbuhkan  pada siswa.

Langkah-langkah yang ditempuh untuk menumbuhkembangkan kemampuan dan minat  literasi  siswa yaitu :

  1.      Menumbuhkan  kesadaran pentingnya literasi. Kesadaran akan adanya manfaat sangat penting agar anak suka berliterasi. Tidak hanya menghabiskan waktu begitu saja,  tapi menanamkan hobi literasi.
  2.     Membudayakan Literasi di Sekolah. Sekolah merupakan sarana pendidikan formal. Oleh karena itu, sekolah dapat dijadikan tempat untuk membudayakan literasi.
  3.  Optimalkan Peran Perpustakaan. Peran perpustakaan juga sangat penting untuk meningkatkan gerakan literasi. Perpustakaan merupakan gudang buku, sedangkan buku adalah sumber bacaan dan tulisan.
  4.   Biasakan Hadiah Berupa Buku. Salah satu hal yang dapat dibiasakan agar tercipta budaya literasi adalah membiasakan memberikan buku sebagai hadiah.
  5.   Bentuklah Komunitas Baca. Komunitas baca merupakan perkumpulan orang-orang yang gemar berliterasi. Sehingga mereka berkolaborasi dalam menyalurkan hobi berliterasi, saling bertukar buku, atau saling memberikan inpormasi tentang buku.

            Pembinaan literasi perlu  dilakukan secara terus-menerus sehingga menjadi budaya pada diri siswa. Sejalan dengan visi dan misi sekolah SMAN 3 Wajo yaitu :


    
                                  Ditemani Wakasek Kurikulum, untuk mengkomunikasikan dengan Kasek SMAN 3 Wajo

Program ini melibatkan semua pemangku kepentingan di SMAN 3 Wajo, mulai dari seluruh stakeholder sekolah kepala sekolah, guru, siswa, orang tua/wali siswa dan masyarakat menjadi komponen penting dalam Gerakan Literasi Sekolah ini.

A.     Hasil Nyata yang Dilakkan

 

Program Menumbuhkan Budaya Literasi Siswa SMAN 3 Wajo, kami sampaikan  kepada  kepala sekolah dan mengadakan sosialisasi dengan stakeholder sekolah, melalui rapat dewan guru dalam hal pengambilan keputusan terhadap pengoptimalan kembali fungsi perpustakaan. Program Literasi sekolah ini dapat berjalan dengan baik  dengan adanya keterlibatan semua komunitas sekolah, dimana Kepala sekolah sebagai penanggung jawab, para guru sebagai pengarah dan siswa sebagai pelaksana kegiatan serta orang tua siswa memberikan kontribusi positif terkait pengembangan anaknya di sekolah    

               Pada minggu pertama, kami melakukan sosialisasi terhadap program yang akan dilaksanakan dengan melakukan Pembentukan panitia / petugas piket program literasi. Adapun jadwal petugas piket kunjungan perpustakaan mengikuti jadwal petugas piket harian dan sosialisasi ke murid dilakukan oleh masing-masing wali kelas. Pada minggu kedua Program literasi ini mulai  dilakukan setiap hari sesuai jadwal yang telah disepakati bersama pada rapat dewan guru yaitu :

1.     Senin - Kamis  diadakan literasi baca buku,

2.     Jumat literasi diadakan  Qur'an dan Kitab suci lainnya dan

3.    Sabtu literasi bebas di ruang lingkungan sekolah, (bebas dalam arti yang bermanfaat)

 

 



Siswa Berliterasi Sebelum Memulai Pembelajaran

        Adapun Proses pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan oleh setiap wali kelas dan selanjutnya melakukan laporan setiap bulannya kepada kepala sekolah mengenai keaktivan muridnya secara langsung dalam rapat dewan guru.

Perasaan (Feelings)

             Ketika saya akan mengambil keputusan yang saya ragu apakah  langkah saya sudah tepat, saya  pun  meyakinkan diri bahwa  “Keputusan yang saya ambil ini dapat diterima dan didukung oleh warga SMAN 3 Wajo.” Saya berharap Semoga keputusan ini, bermanfaat dan berpihak pada siswa.


 Alhamdulillah,  dengan  berkolaborasi seluruh stakeholder antara lain kepala sekolah, guru, siswa, dan orang tua/wali siswa dan masyarakat, sehingga budaya literasi di SMAN 3 Wajo sudah menuju membudaya pada diri siswa.


 

 

 

 

 


Siswa SMAN 3 Wajo, membaca di tempat parkiran motor

Proses menumbuhkan budaya Literasi  ternyata mampu memberi dampak dan perubahan besar dalam meningkatkan proses dan hasil belajar siswa di sekolah. Siswa mampu menemukan sendiri kebahagiaannya, murid merasakan kenyamanan berada di sekolah dengan memberikan  kebebasan untuk belajar / membaca sesuai dengan minatnya.

Perpustakaan kini mulai ramai dikunjungi siswa dan guru setiap harinya sehingga tak ada lagi buku yang usang penuh dengan debu karena tidak tersentuh oleh siswa, kini buku tersebut mereka baca sehingga menambah ilmu dan wawasan siswa melalui program literasi yang memang menjadi program nasional.

Begitu pun dengan rekan sejawat saya memiliki semangat dan motivasi yang kuat untuk melihat perkembangan siswa menjadi lebih baik lagi menuju murid yang cerdas dan berkarakter melalui program literasi buku dan literasi qur’an.

          Siswa melantai membaca, karena sudah kehabisan tempat duduk

 

   Pembelajaran (Findings)

                 

Secara keseluruhan hasil dari yang kami dapat pada setiap tindakan aksi nyata yang kami lakukan menunjukkan perubahan yang cukup baik, khususnya pada tahap program yang berdampak pada siswa dari segi peningkatan kompetensinya. Pembelajaran tentang program yang berdampak pada murid melalui Program Literasi Sekolah, menjadikan saya sadar bahwa memberikan kebebasan kepada siswa dengan menemukan sendiri dan menggali potensinya membuat pembelajaran yang mereka dapatkan lebih bermakna, sehingga ilmu dan wawasan mereka bertambah sehingga nantinya mereka (murid ) mampu memilah sendiri informasi yang bermanfaat untuk dirinya ke depan menuju pelajar pancasila.

Disamping itu dengan berkolaborasi dan berkomunikasi yang baik maka program dapat terwujud sesuai dengan tujuan yang kita inginkan. Untuk pengadaan buku di perpustakaan selain dari pembelian dana BOS kami juga mendapatkan bantuan kemdendikbud.

 

Penerapan ke depan (Future)

 

Dalam setiap program tentu memiliki proses dan tahapan, dari proses dan tahapan-tahapan ini kami   mengevaluasi dari setiap kegiatan yang telah kita laksanakan, dari hasil evaluasi ini kami  merencanakan perbaikan  yang dianggap perlu dan  memaksimalkan tahapan selanjutnya.

Adapun Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang adalah program ini harus dilaksanakan dengan telaten dan berkelanjutan (konsisten). Upaya mengatasi kendala dalam pelaksanaan gerakan literasi sekolah di antaranya dengan memanfaatkan buku bacaan yang ada dengan semaksimal mungkin dan terus-menerus memberikan motivasi kepada siswa. Memberikan hadiah buku kepada siswa, sehingga dapat menjadi daya tarik dan meningkatkan semangat literasi mereka

 

Salam  dan Bahagia, Iqra-Bacalah


Berikan Pelajaran Tauhid Sejak Dini pada Anak!

      Pelajaran tauhid sangat penting diberikan kepada anak sejak dini, supaya menuntun keyakinannya kepada kuasa Allah SWT, serta dapat men...