Kamis, 26 Oktober 2023

Kelebihan Moodle

 Moodle memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan Google Classroom dan Google Sites, terutama dalam konteks pengelolaan pembelajaran daring yang lebih kaya fitur. Berikut beberapa perbedaan utamanya:


1. Kustomisasi yang Lebih Fleksibel: Moodle memungkinkan pengguna untuk mengkustomisasi kursus secara rinci. Anda dapat membuat tata letak kursus, menyesuaikan alur pembelajaran, dan menggabungkan berbagai jenis konten dan aktivitas sesuai kebutuhan.


2. Lebih Kaya Fitur: Moodle menawarkan beragam alat pembelajaran, seperti forum, kuis, tugas, jurnal, dan banyak lainnya. Ini memberi Anda lebih banyak kontrol atas bagaimana Anda ingin mengajar dan mengukur kemajuan siswa.


3. Evaluasi yang Lebih Mendalam: Moodle memiliki alat penilaian yang lebih kuat. Anda dapat membuat beragam jenis ujian dan tugas dengan penilaian otomatis dan manual yang lebih canggih.


4. Interaksi yang Ditingkatkan: Moodle memiliki beragam fitur komunikasi dan kolaborasi yang lebih kuat, termasuk forum diskusi yang lebih lengkap, chat langsung, dan kolaborasi secara daring dalam berbagai konteks.


5. Pemantauan Kemajuan yang Lebih Baik: Moodle menawarkan pemantauan yang lebih baik terkait dengan kemajuan dan aktivitas siswa dalam kursus. Anda dapat melihat sejauh mana mereka telah menyelesaikan tugas dan ujian.


Google Classroom dan Google Sites lebih sederhana dan lebih mudah digunakan, cocok untuk situasi di mana Anda hanya memerlukan platform yang lebih ringan.


Moodle lebih cocok untuk skenario di mana Anda memerlukan fleksibilitas yang lebih besar dan alat pembelajaran yang lebih lengkap. 


Namun, pilihan tergantung pada kebutuhan spesifik Anda dan preferensi pengajaran Anda.

PENTINGNYA PENERAPAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI PADA KELAS

 Pembelajaran berdiferensiasi (bahasa inggris : differentiated instruction) adalah

proses atau filosofi untuk pengajaran efektif dengan memberikan beragam cara untuk

memahami informasi baru untuk semua siswa dalam komunitas ruang kelasnya yang

beraneka ragam, termasuk cara untuk: mendapatkan konten; mengolah, membangun,

atau menalar gagasan; dan mengembangkan produk pembelajaran dan ukuran penilaian

sehingga semua siswa di dalam suatu ruang kelas yang memiliki latar belakang

kemampuan beragam bisa belajar dengan efektif. (1) Proses mendiferensiasikan


pelajaran dilakuka\n untuk menjawab kebutuhan, gaya, atau minat belajar dari masing-

masing siswa(2)(Wikepedia)


Menurut Tomlinson (2000), Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk

menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu

setiap murid.

Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah berarti bahwa guru harus mengajar

berbagai cara yang berbeda untuk mengajar sesuai jumlah murid di dalam kelasnya.

Bukan pula berarti bahwa guru harus memperbanyak jumlah soal untuk murid yang

lebih cepat bekerja dibandingkan yang lain. Pembelajaran berdiferensiasi juga bukan

berarti guru harus mengelompokkan yang pintar dengan yang pintar dan yang kurang

dengan yang kurang.


2

Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah sebuah proses pembelajaran yang

semrawut (chaotic), yang gurunya kemudian harus membuat beberapa perencanaan

pembelajaran sekaligus, dimana guru harus berlari ke sana kemari untuk membantu si

A, si B atau si C dalam waktu yang bersamaan.

Jadi prinsipnya pembelajaran berdiferensiasi mengakomodasi dari semua

perbedaan dan latar belakang peserta didik, guru memberikan pelayanan terhadap

keberagaman peserta didik, karena setiap peserta didik tumbuh dan berkembang di

lingkungan dan budaya yang berbeda sesuai dengan kondisi geografis tempat dan

lingkungan mereka.

Pembelajaran berdiferensiasi dilakukan dengan beragam cara kepada peserta

didik dalam komonitas ruang kelasnya, termasuk cara mendapatkan konten; mengolah,

membangun, dan mengembangan produk dan model pembelajaran yang efektif dan

menarik di era pandemi covid-19.

Staretegi pembelajaran berdiferensiasi yaitu :

a. Diferensiasi Konten

Berkaitan dengan apa yang diajarkan kepada peserta didik dan

mempertimbangkan pemetaan kebutuhan belajar peserta didik baik dalam aspek

kesiapan belajar, aspek minat peserta didik, dan aspek profil belajar peserta didik atau

mengkombinasikan ketiganya.

1. Kesiapan belajar peserta didik bukanlah tentang tingkat intelektualitas (IQ).

Hal ini lebih kepada informasi tentang apakah pengetahuan atau

keterampilan yang dimiliki peserta didik saat ini, sesuai dengan

keterampilan atau pengetahuan baru yang akan diajarkan


3

2. Minat merupakan salah satu motivator penting bagi peserta didik untuk dapat

„terlibat aktif‟ dalam proses pembelajaran. Peserta didik yang berbeda akan

menunjukkan minat pada topik yang berbeda. Gagasan untuk membedakan

melalui minat adalah untuk “menghubungkan” peserta didik pada pelajaran

untuk menjaga minat mereka. Dengan menjaga minat peserta didik tetap

tinggi, diharapkan dapat meningkatkan kinerja peserta didik dalam hal ini

salah satu contohnya setiap peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda

3. Pemetaan kebutuhan belajar peserta didik berdasarkan profil belajar adalah

untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara

natural dan efisien dengan demikian guru perlu memvariasikan metode dan

pendekatan mengajar mereka.


b. Diferensiasi Proses

Dalam kegiatan ini guru perlu memahami apakah pesera didik akan belajar

secara berkelompok atau mandiri. Guru menetapkan jumlah bantuan yang akan

diberikan pada peserta didik. Siapa sajakah peserta didik yang membutuhkan bantuan

dan siapa sajakah peserta didik yang membutuhkan pertanyaan pemandu yang

selanjutnya dapat belajar secara mandiri. Semua hal tersebut harus dipertimbangkan

dalam skenario pembelajaran yang akan dirancang. Cara diferensiasi proses di

antaranya:

1. Kegiatan berjenjang, di mana semua peserta didik bekerja membangun

pemahaman yang sama tetapi dilakukan dengan dukungan, tantangan dan

kompleksitas yang berbeda.


4

2. Kegiatan berjenjang, di mana semua peserta didik bekerja membangun

pemahaman yang sama tetapi dilakukan dengan dukungan, tantangan dan

kompleksitas yang berbeda.

3. Menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan melalui sudut-sudut

minat, dengan demikian akan mendorong peserta didik mengeksplorasi

berbagai materi yang dipelajari.

4. Menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan melalui sudut-sudut

minat, dengan demikian akan mendorong peserta didik mengeksplorasi

berbagai materi yang dipelajari.

5. Membuat agenda individual untuk peserta didik, misalnya guru membuat

daftar tugas berisi pekerjaan umum untuk semua kelas serta daftar pekerjaan

yang terkait dengan kebutuhan individual peserta didik. Jika peserta didik

telah selesai mengerjakan pekerjaan umum maka mereka dapat selesai

melihat agenda individual dan pekerjaan yang dibuat khusus untuk mereka

6. Mengembangkan kegiatan yang bervariasi yang mengakomodasi gaya

belajar visual, auditori, kinestetik dan bisa dikelompokkan secara fleksibel

yang sesuai dengan kesiapan, kemampuan dan minat murid.


c. Diferensiasi Produk


Produk adalah hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus ditunjukan pada guru.

Produk adalah sesuatu yang ada wujudnya bisa berbentuk karangan, tulisan, hasil tes,

pertunjukan, presentasi, pidato, rekaman, diagram, dan sebagainya. Yang paling penting

produk ini harus mencerminkan pemahaman peserta didik yang berhubungan dengan

tujuan pembelajaran yang diharapkan.


5

Cara mendiferensiasi produk dapat dilakukan dengan berbagai cara dengan

mempertimbangkan kebutuhan belajar pesera didik terlebih dahulu sebelum

memberikan penugasan produk. Penugasan produk harus membantu peserta didik secara

individual atau kelompok, menentukan kembali atau memperluas apa yang mereka

pelajari selama periode waktu tertentu (satu semester atau satu tahun). Produk sangat

penting karena mewakili pemahaman dan aplikasi dalam bentuk yang luas, produk juga

merupakan elemen kurikulum yang langsung dapat dimiliki oleh peserta didik.

Diferensiasi produk meliputi dua hal yaitu memberikan tantangan atau

keragaman dan memberikan murid pilihan bagaimana mereka dapat mengekspresikan

pembelajaran yang diinginkan. Sangat penting bagi guru untuk menentukan ekspetasi

pada peserta didik, di antaranya menentukan: 1) kualitas pekerjaan apa yang diinginkan;

2) konten apa yang harus ada pada produk; 3) Bagaimana cara mengerjakannya; 4) Sifat

dari produk akhir apa yang diharapkan

Walaupun pesera didik memberikan informasi tambahan membantu guru

memodifikasi prasyarat produk yang harus dihasilkan agar sesuai dengan kesiapan,

minat dan kebutuhan belajar individu namun gurulah yang tetap harus mengetahui dan

mengkomunikasikan indikator kualitas dari produk tersebut.

Di era pandemi covid-19, guru harus jelih membaca situasi dan keberagaman

siswa, differensiasi yang mana yang cocok diterapkan buat peserta didiknya dalam

komonitas kelasnya masing-masing.

Guru harus jelih menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya.

Bagaimana ia akan menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan

belajar murid tersebut. Misalnya, apakah ia perlu menggunakan beberapa sumber yang


6

berbeda, cara yang berbeda, dan penugasan serta penilaian yang berbeda. Manajemen

kelas yang efektif. Bagaimana guru menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang

memungkinkan adanya fleksibilitas. Namun juga struktur yang jelas, sehingga

walaupun mungkin melakukan kegiatan yang berbeda, kelas tetap dapat berjalan secara

efektif.


Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate

Instruction in Mixed Ability Classroom menyampaikan bahwa kita dapat

mengkategorikan kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek.


1. Kesiapan Belajar

Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi baru.

Sebuah tugas yang mempertimbangkan tingkat kesiapan murid akan membawa murid

keluar dari zona nyaman mereka, namun dengan lingkungan belajar yang tepat dan

dukungan yang memadai, mereka tetap dapat menguasai materi baru tersebut.

Perlu diingat bahwa kesiapan belajar murid bukanlah tentang tingkat

intelektualitas (IQ). Hal ini lebih kepada informasi tentang apakah pengetahuan atau

keterampilan yang dimiliki murid saat ini, sesuai dengan keterampilan atau

pengetahuan baru yang akan diajarkan. Adapun tujuan melakukan pemetaan kebutuhan

belajar murid berdasarkan tingkat kesiapan belajar adalah untuk memodifikasi tingkat

kesulitan pada bahan pembelajaran, sehingga dipastikan murid terpenuhi kebutuhan

belajarnya (Joseph, Thomas, Simonette & Ramsook, 2013).


7


2. Minat Murid


Kita tahu bahwa seperti juga kita orang dewasa, murid juga memiliki minat

sendiri. Ada murid yang minatnya sangat besar dalam bidang seni, matematika, sains,

drama, memasak, dsb. Minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk

dapat „terlibat aktif‟ dalam proses pembelajaran. Tomlinson (2001) menjelaskan bahwa

mempertimbangkan minat murid dalam merancang pembelajaran memiliki tujuan

diantaranya:

Membantu murid menyadari bahwa ada kecocokan antara sekolah dan keinginan

mereka sendiri untuk belajar;

- Menunjukkan keterhubungan antara semua pembelajaran.

- Menggunakan keterampilan atau ide yang familiar bagi murid sebagai

jembatan untuk mempelajari ide atau keterampilan yang kurang familiar atau

baru bagi mereka.

- Meningkatkan motivasi murid untuk belajar

3. Profil Belajar Murid

Profil belajar murid terkait dengan banyak faktor, seperti: bahasa, budaya,

kesehatan, keadaan keluarga, dan kekhususan lainnya. Selain itu juga akan

berhubungan dengan gaya belajar seseorang. Menurut Tomlinson (dalam Hockett,

2018) profil belajar murid ini merupakan pendekatan yang disukai murid untuk belajar,

yang dipengaruhi oleh gaya berpikir, kecerdasan, budaya, latar belakang, jenis kelamin dll.

UNTAIAN KATA SELAMAT TINGGAL

 Sebelum saya menyampaikan untaian kata ini, saya berharap kepada para hadirin sekalian untuk sejenak menundukkan kepala, seraya melafadzkan doa untuk teman, sahabat sekaligus saudara kita, almarhum Rudiansyah yang telah mendahului kita, menghadap kehadirat Allah SWT, semoga amal baiknya diterima oleh Allah SWT, semoga amal baikya diterima oleh Allah SWT, dan semua kekhilafannya diampuni oleh Allah SWT, Berdoa dimulai, selesai terima kasih saya ucapkan kepada para hadirin yang telah bersedia mendoakan  saudara kita almarhum Rudiansyah.

Meski acara pisah  tamat ini diwarnai duka, namun tak sedikit warna dan rona keceriaan dating dari teman dan saudara kita yang lain. Saya juga mewakili segenap siswa mengucapkan selamat atas pernikahan beberapa teman kita yang telah mengakhiri masa remajanya. Untuk sebuah pilihan yang baru, yakni membangun sebuah hubungan yang serius dengan penuh tanggung jawab, dan melalui kesempatan ini pula, kita pun mendoakan semoga teman dan saudara kita mi mampu membangun keluarga yang sakinah, mawaddah dan warrahmah serta mendapatkan keturunan yang saleh dan cerdas. Amin Ya Allah.

 

Hadirin dan Hadirat yang berbahagia.

Waktu berjalan begitu cepat dan tak terasa. Bulir-bulir detik, menit hingga hari terus bergulir  mendampingi perjalanan hidup menusia. Hal ini pulalah yang terjadi pada kami, siswa kelas XII. Waktu selama kurang lebih 3 tahun lamanya telah kami isi dengan berbagai warna. Akhir tahun yang ketiga ini telah datang menghampiri kami. Membuka pintu selamat jalan kepada kami.

Kami masih ingat peristiwa 3 tahun yang lalu. Di saat kami berbondong-bondong membawa map berisi formulir pendaftaran. Kami pun disambut dengan senyum indah para pembina. Meski waktu itu masih tarasa asing, tetapi senyum indah dan budi baik pembina, seakan membuat suasana asing itu menjadi familiar. Sungguh tak terasa, waktu 3 tahun ini telah habis, dan saatnya kata perpisahan terucap, meskipun berat lidah ini untuk mengucapkannya.

Perpisahan itu bagi kami seperti koin yang memiliki 2 sisi yang tidak terpisahkan. Di sisi yang satu bahwa perpisahan itu berat adanya, sangat berat untuk meninggalkan bapak/ibu pembina dan adik-adik. Di sisi lain, masa depan menunggu kami untuk menorehkan asa untuk cita-cita. Sebuah dilema yang cukup rumit. Namun di setiap pertemuan, pasti terdapat perpisahan. Hal inii yang tidak dapat kita pungkiri, tetapi, marilah kita maknai perpisahan ini hanya sebatas perpisahan fisik, tetapi ikatan bathin ini akan tetap ada.

Hadirin dan Hadirat yang berbahagia!

 

Dalam waktu 3 tahun ini kami berproses. Sebuah proses untuk menjadi yang terbaik melalui bimbingan oleh Bapak/ibu pembina, secara pelan-pelan dan bertahap berbagai disiplin ilmu kami serap dengan baik, dan secara bertahap pula, berbagai pesan moral tersampaikan, guna menyehatkan akal pikiran, guna menyehatkan akal pikiran kami.

Berbagai teori yang agak rumit kami terima, menjadi  mudah tatkala Bapak/Ibu pembina menyampaikan teori itu dengan penuh cinta  dan pengabdian yang tulus  untuk melihat kami menjadi cerdas. Dan hal ini terbukti dalam indeks prestasi sekolah  kita yang mampu mendulang berbagai prestasi hingga ke tingkat nasional. Ini semua karena dedikasi yang tinggi oleh Bapak/Ibu Pembina.

Dalam 3 tahun ini  kami berproses. Sebuah proses panjang untuk menjadi insan yang yang berdaya guna. Mampu berpikir positif dalam menyikapi berbagai  masalah. Saling berbagi cerita ketika suka dan senang, saling berbagi solasi ketika duka dan sedih melanda. Teringat, ketika kita tertawa bersama dan bercanda bersama di setiap sudut sekolah bersenda guru dengan bapak?ibu pembina serta adik-adik. Rasanya hati tentram di saat berada di sisi Bapak/Ibu pembina serta adik-adik.

Dalam 3 tahun ini, kami berproses. Hampir separuh waktu kami setiap harinya. Kami habiskan bersama Bapak?Ibu pembina dan adik-adik. Betapa banyak kenangan yang tersimpan di benak kami. Kenangan yang sangat berharga dan sukar tuk dilupakan.

Waktu terasa berlalu begitu cepat, menyisahkan kenangan tetang perjalanan hidup kami sebagai siswa SMAN 2 Sengkang banyak peristiwa yang kami lalui selama menimbah ilmu di sekolah yang sangat kami cintai ini.

Ntah kami harus berkata apa untuk mendeskripsikan suasana di  hati kecil kami, perasaan haru, gembira, suka dan bahagia bercampur menjadi sebuah kesatuan yang sulit dirangkai dengan kata-kata.

Sebelum saya mengakhiri untaian kata pisah ini, saya mewakili teman-teman kelas XII, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu pembina yang selama 3 tahun ini mendampingi kami, memberi segala sesuatu yang belum pernah kami dapat, mengajarkan hal-hal yang masih  asing dan tabu bagi kami sehingga kami lebih siap dalam mangarungi hidup yang lebih siap dalam mengarungi hidup yang lebih siap dalam mengarungi hidup  yang lebiih kompleks  di luar sana. Bapak/Ibu pembina yang telah setia menuntun kami melewati berbagai rintangan dan problematika hidup. Bapak/Ibu pembina yang telah ikhlas mengorbangkan separuh waktu dalam setiap hari-harinya untuk mengalirkan berbagai disiplin ilmu kepada kami.

Bapak/Ibu pembina yang penuh pengabdian dan dedikasi yang tinggi dalam membentuk pribadi kami menjadi sebuah pribadi yang berakhlak dan berbudii pekerti yang baik. Bersama dengan ini pula, saya mewakili teman-teman kelas XII menghaturkan permohonan maaf kepada Bapak/Ibu pembina, kami sebagai manusia biasa yang tak akan luput dari khilaf, kami pernah membuat sebuah tindakan yang membuat Bapak/Ibu  merasa tidak senang, maka dari itu kami  memohon maaf kepada Bapak/Ibu pembina, sebab tanpa keikhlasan Bapak/Ibu pembina untuk memaafkan kami, maka kami tidak  bisa meraih masa depan kami. Tidak ada yang bisa kami  berikan kepada Bapak/Ibu pembina untuk membalas segala pengorbanan Bapak/ibu pembina sselain sebuah doa yang tulus, semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmatnya kepada Bapak/Ibu pembina dalam mengamban amanah dari Allah SWT untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Melalui kesempata ini pula, saya dan teman-teman kelas XII menyampaikan ucapan terima kasih kapada adik-adik kalas X dan XI yang selama ini memberi kami 

KATA-KATA PISAH SISWA YANG TAMAT

 ASSALAMU ALAIKUM WR.WB

 

Alhamdulillah, Al-hamdulillah Rabbil Alamin,Wassalatu wassalamu Alaa Ajmain. Ammabad.

 

Bapak-Bapak, Ibu-ibu dan adik-adik yang saya hormati .

Tak terasa hari demi hari, bulan berganti bulan,tahun berganti tahun, tibalah waktunya kami untuk berpisah. Tak terasa enam tahun telah berlalu,sungguh berat hati kami untuk berpisah, rasanya terlalu singkat kebersamaan ini, alangkah bahagianya jika seandainya kita dapat selalu bersama, tapi apalah dayah sudah menjadi sunnatullah ada siang,ada malam. Ada pertemuan ada pula perpisahan. Menusia dapat bercita-cita dan berkeinginan tapi Tuhan jualah yang menentukan,

Bapak dan ibu guru yang saya cintai

        Kami tak bisa membalas budi baikmu, kami datang di sekolah ini tampa mengetahui apa-apa, tetapi engkau dengan tabah mengajar kami, hingga dapat menulis, membaca dengan berbagai dasar ilmu, pengetahuan baik dunia maupun maupun akhirat.

Bapak dan ibu guru, engkaulah Pahlawan tanpa tanda jasa, tak secuil pun kami dapat membalas jasa-jasamu.

        Hati kami terasah piluh ingin berpisah dengan Bapak dan ibu .kami memohon maaf atas segala tingka laku yang pernah kami lakukan.

- Seringkali kami membuat  Bapak dan  Ibu –ibu   guru  jengkel  kepada      kami.

- Seringkali  kami  tak  menghiraukan  nasihat-nasihatmu.

- Seringkali  kami  bermain-main  kalau Bapak  dan  Ibu  menerangkan.

Bapak-Bapak  dan  Ibu-Ibu  yang   saya  hormati .

Kalau  kami  ini  bodoh,  bukanlah  karena  guru  kami  tak  mengajar  kami,  hanyalah  kami  sendiri  yang   tak  belajar,  kami  sendiri  yang  banyak  bermain  tanpa  perintah  dan  nasihat  gurunda.

Bapak  dan  Ibu  guru  yang  kami  cintai.

Jika  esok,  Bapak  dan  Ibu  menemukan  kami,  dan  melihat  prilaku  kami  menyimpang,  kami  mohon  ditegur,  karena  kami  masih  tetap  muridmu  yang  perlu  bimbingan  dan  nasihatmu.

Kapada  adik-adikku  yang  kami  sayangi.

Kakak  nasihatkan,  jadilah  murid  yang  baik,  dengarkan  nasihat  guru,  taati  perintah  guru,  janganlah  banyak  bermain,  utamakanlah  belajar,  janganlah  mencontoh  sifat  Kakak-kakakmu  ini.  Jika  esok  kita  berjumpa,  sapalah  kami  karena  kami  masih  tetap  Kakakmu  yang  dulu.

Tertumbuk  kaki  di  belakang,  tersalah  kata  dimaafkan

Kalau  ada  sumur  di  ladang,  tentu  boleh  numpang  mandi

Kalau  ada  umur  pamjang  tentu  boleh  bertemu  lagi.

 

ASSALAMU  ALAIKUM  WARAHMATULLAHI  WABARAKATUH 

Berikan Pelajaran Tauhid Sejak Dini pada Anak!

      Pelajaran tauhid sangat penting diberikan kepada anak sejak dini, supaya menuntun keyakinannya kepada kuasa Allah SWT, serta dapat men...