Selasa, 06 Agustus 2019

PIDATO : UNTAIAN SELAMAT TINGGAL Oleh : Erwin DJ


Sebelum saya menyampaikan untaian kata ini, saya berharap kepada para hadirin sekalian untuk sejenak menundukkan kepala, seraya melafadzkan doa untuk teman, sahabat sekaligus saudara kita, almarhum Rudiansyah yang telah mendahului kita, menghadap kehadirat Allah SWT, semoga amal baiknya diterima oleh Allah SWT, semoga amal baikya diterima oleh Allah SWT, dan semua kekhilafannya diampuni oleh Allah SWT, Berdoa dimulai, selesai terima kasih saya ucapkan kepada para hadirin yang telah bersedia mendoakan  saudara kita almarhum Rudiansyah.
Meski acara pisah  tamat ini diwarnai duka, namun tak sedikit warna dan rona keceriaan dating dari teman dan saudara kita yang lain. Saya juga mewakili segenap siswa mengucapkan selamat atas pernikahan beberapa teman kita yang telah mengakhiri masa remajanya. Untuk sebuah pilihan yang baru, yakni membangun sebuah hubungan yang serius dengan penuh tanggung jawab, dan melalui kesempatan ini pula, kita pun mendoakan semoga teman dan saudara kita mi mampu membangun keluarga yang sakinah, mawaddah dan warrahmah serta mendapatkan keturunan yang saleh dan cerdas. Amin Ya Allah.

Hadirin dan Hadirat yang berbahagia.
            Waktu berjalan begitu cepat dan tak terasa. Bulir-bulir detik, menit hingga hari terus bergulir  mendampingi perjalanan hidup menusia. Hal ini pulalah yang terjadi pada kami, siswa kelas XII. Waktu selama kurang lebih 3 tahun lamanya telah kami isi dengan berbagai warna. Akhir tahun yang ketiga ini telah datang menghampiri kami. Membuka pintu selamat jalan kepada kami.
            Kami masih ingat peristiwa 3 tahun yang lalu. Di saat kami berbondong-bondong membawa map berisi formulir pendaftaran. Kami pun disambut dengan senyum indah para pembina. Meski waktu itu masih tarasa asing, tetapi senyum indah dan budi baik pembina, seakan membuat suasana asing itu menjadi familiar. Sungguh tak terasa, waktu 3 tahun ini telah habis, dan saatnya kata perpisahan terucap, meskipun berat lidah ini untuk mengucapkannya.
            Perpisahan itu bagi kami seperti koin yang memiliki 2 sisi yang tidak terpisahkan. Di sisi yang satu bahwa perpisahan itu berat adanya, sangat berat untuk meninggalkan bapak/ibu pembina dan adik-adik. Di sisi lain, masa depan menunggu kami untuk menorehkan asa untuk cita-cita. Sebuah dilema yang cukup rumit. Namun di setiap pertemuan, pasti terdapat perpisahan. Hal inii yang tidak dapat kita pungkiri, tetapi, marilah kita maknai perpisahan ini hanya sebatas perpisahan fisik, tetapi ikatan bathin ini akan tetap ada.
           
Hadirin dan Hadirat yang berbahagia!

            Dalam waktu 3 tahun ini kami berproses. Sebuah proses untuk menjadi yang terbaik melalui bimbingan oleh Bapak/ibu pembina, secara pelan-pelan dan bertahap berbagai disiplin ilmu kami serap dengan baik, dan secara bertahap pula, berbagai pesan moral tersampaikan, guna menyehatkan akal pikiran, guna menyehatkan akal pikiran kami.
            Berbagai teori yang agak rumit kami terima, menjadi  mudah tatkala Bapak/Ibu pembina menyampaikan teori itu dengan penuh cinta  dan pengabdian yang tulus  untuk melihat kami menjadi cerdas. Dan hal ini terbukti dalam indeks prestasi sekolah  kita yang mampu mendulang berbagai prestasi hingga ke tingkat nasional. Ini semua karena dedikasi yang tinggi oleh Bapak/Ibu Pembina.
            Dalam 3 tahun ini  kami berproses. Sebuah proses panjang untuk menjadi insan yang yang berdaya guna. Mampu berpikir positif dalam menyikapi berbagai  masalah. Saling berbagi cerita ketika suka dan senang, saling berbagi solasi ketika duka dan sedih melanda. Teringat, ketika kita tertawa bersama dan bercanda bersama di setiap sudut sekolah bersenda guru dengan bapak?ibu pembina serta adik-adik. Rasanya hati tentram di saat berada di sisi Bapak/Ibu pembina serta adik-adik.
            Dalam 3 tahun ini, kami berproses. Hampir separuh waktu kami setiap harinya. Kami habiskan bersama Bapak?Ibu pembina dan adik-adik. Betapa banyak kenangan yang tersimpan di benak kami. Kenangan yang sangat berharga dan sukar tuk dilupakan.
            Waktu terasa berlalu begitu cepat, menyisahkan kenangan tetang perjalanan hidup kami sebagai siswa SMAN 2 Sengkang banyak peristiwa yang kami lalui selama menimbah ilmu di sekolah yang sangat kami cintai ini.
            Ntah kami harus berkata apa untuk mendeskripsikan suasana di  hati kecil kami, perasaan haru, gembira, suka dan bahagia bercampur menjadi sebuah kesatuan yang sulit dirangkai dengan kata-kata.
            Sebelum saya mengakhiri untaian kata pisah ini, saya mewakili teman-teman kelas XII, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu pembina yang selama 3 tahun ini mendampingi kami, memberi segala sesuatu yang belum pernah kami dapat, mengajarkan hal-hal yang masih  asing dan tabu bagi kami sehingga kami lebih siap dalam mangarungi hidup yang lebih siap dalam mengarungi hidup yang lebih siap dalam mengarungi hidup  yang lebiih kompleks  di luar sana. Bapak/Ibu pembina yang telah setia menuntun kami melewati berbagai rintangan dan problematika hidup. Bapak/Ibu pembina yang telah ikhlas mengorbangkan separuh waktu dalam setiap hari-harinya untuk mengalirkan berbagai disiplin ilmu kepada kami.
Bapak/Ibu pembina yang penuh pengabdian dan dedikasi yang tinggi dalam membentuk pribadi kami menjadi sebuah pribadi yang berakhlak dan berbudii pekerti yang baik. Bersama dengan ini pula, saya mewakili teman-teman kelas XII menghaturkan permohonan maaf kepada Bapak/Ibu pembina, kami sebagai manusia biasa yang tak akan luput dari khilaf, kami pernah membuat sebuah tindakan yang membuat Bapak/Ibu  merasa tidak senang, maka dari itu kami  memohon maaf kepada Bapak/Ibu pembina, sebab tanpa keikhlasan Bapak/Ibu pembina untuk memaafkan kami, maka kami tidak  bisa meraih masa depan kami. Tidak ada yang bisa kami  berikan kepada Bapak/Ibu pembina untuk membalas segala pengorbanan Bapak/ibu pembina sselain sebuah doa yang tulus, semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmatnya kepada Bapak/Ibu pembina dalam mengamban amanah dari Allah SWT untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Melalui kesempata ini pula, saya dan teman-teman kelas XII menyampaikan ucapan terima kasih kapada adik-adik kalas X dan XI yang selama ini memberi kami dorongan dan semangat dalam mengarungi hidup adik yang selama ini membantu dan memberi solusi pada setiap masalah yang kami hadapi
Kami juga menghaturkan permohonan maaf kepada adik-adik bilamana kami pernah berbuat sesuatu yang membuat adik-adik  merasa tidak nyaman. Pesan kami kepada adik-adik sekalian bahwa sepeninggal kami, kami berharap kepada adik-adik untuk terus belajar dan menambah pengetahuan adik-adik teruslah berkarya dan mendulan prestasi untuk sekolah yang sangat kita cintai ini. Menjunjung tinggi harkat dan  martabat orang tua dalam sekolah. Selalu optimis dalam menjalani hidup, selalu memberikan yang terbaik pada masyarakat. Kami akan selalu berdoa, semoga adik-adik kelak menjadi manusia telada dan berguna di tengah-tengah orang banyak.
Saya mewakili teman-teman kelas XII, memohon doa restu dan bapak/Ibu pembina dan adik-adik agar ketika kami melanjutkan pendidikan kami atau ketika kami terjun di masyarakat, tetap  berada dalam ridha Allah SWT, kami juga memohon doa restu bapak/Ibu pembina dan adik-adik agar kami mampu meraih cita-cita kami.
Jika Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa ”Baiti Jannati”  rumahku surgaku, maka kami pun menjadikan sekolah kami adalah surgaku, maka kami pun menjadikan  sekolah kami adalah surga kedua bagi kami, ”Madrasati Jannati” sekolahku surgaku. Semoga Allah SWT memberikan kesempatan kepada  kami untuk kembali bersua dan bertegur sapa dengan bapak/ibu dan adik-adik di suatu hari  nanti.
Ada mattaro janci, janci mattaro gau, gau mattaro passengereng, mauni mabela, oni manu teppinra, addampengen tepettu. Mappale dua limakku mellau dampeng riseseta maneng, senge’ka si mata jarung, ubali sengetokki natosipuppereng lino.
                                                           
                                                                                                                                                   Sengkang, 23 April 2010


                                                              
                                                                                                     ERWIN.DJ.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Pelajaran Tauhid Sejak Dini pada Anak!

      Pelajaran tauhid sangat penting diberikan kepada anak sejak dini, supaya menuntun keyakinannya kepada kuasa Allah SWT, serta dapat men...